Hindari Kebiasaan Menunda-nunda Dalam Menulis

Pada masa sekolah dulu, saya sering melihat bahkan sudah sangat akrab dengan tulisan berupa catatan kaki yang tercetak di buku tulis merk SIDU (gak apa-apa lah ya nyebut merk). Di buku tulis tersebut terdapat beberapa catatan kaki yang tercetak, berbahasa Inggris dan merupakan ungkapan positif yang kerap kali dilupakan oleh banyak orang.

Salah satu tulisan catatan kaki di buku tersebut yang paling saya ingat adalah "Don't put off tomorrow what you can do today" yang artinya jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia "Jangan menunda sampai hari esok untuk melakukan pekerjaan yang bisa kamu kerjakan hari ini". Yup.. ini pesan yang menurut saya ngena banget dan harus benar-benar dilakukan, bukan sekadar diucapkan.

Menunda-nunda pekerjaan memang terkesan mengasyikan, terlebih kalau kita merasa masih punya banyak waktu untuk mengerjakannya. Namun sebenarnya, dengan menunda-nunda cuma akan menambah beban kita di kemudian hari.

Hampir tidak ada sama sekali keuntungan yang bisa kita dapat dengan menunda-nunda pekerjaan. Eh tapi, ada satu sih yang saya tahu, ternyata menunda-nunda pekerjaan juga ada untungnya.

kebiasaan menunda-nunda, menunda-nunda menulis, time is money
Gambar dari www.pixels.com
Saya pernah dengar cerita group band asal Sukabumi bernama Vagetoz, yang mana pada sejarah awal pembentukannya para personel kerap kali menunda-nunda latihan ngeband nya, ditunda besok atau lusa. Nama vagetoz sendiri berasal dari kata bahasa sunda "pageto" yang berarti "hari esok lusa". Nama itu tercetus karena kebiasaan para personel yang suka menunda-nunda waktu latihan, "pageto we lah, pageto". Sehingga terbentuk nama band Vagetoz yang pada zamannya (sekitar tahun 2007) cukup sukses dan lagu-lagunya bisa diterima masyarakat, serta banyak juga yang dijadikan soundtrack sinetron kala itu.

Tuh dari menunda-nunda pekerjaanpun ternyata bisa untung juga..hehe. Tapi bukan itu point-nya sob. Itu cuma soal pemberian nama band yang terinspirasi dari kebiasaan menunda-nunda. Selebihnya saya yakin, mereka (vagetoz) juga bekerja keras dan tidak lagi menunda-nunda waktu latihan sebelum mereka akhirnya benar-benar sukses.

Di luar cerita Vagetoz di atas, saya sama sekali belum lagi pernah mendengar keuntungan yang bisa didapat dengan menunda-nunda pekerjaan. Menunda-nunda hanya akan membuat kita semakin merasa malas dan pekerjaan serasa semakin menumpuk, dan waktu kita semakin tidak terpakai secara efisien, alias mubazir waktu. Setidaknya itulah yang juga saya rasakan.

Begitupun juga hal "Menulis", khususnya dalam menulis di blog. Seringkali kita didatangi penyakit kebiasaan menunda-nunda menulis untuk update artikel di blog. Masalah ini yang menurut saya paling sering menjangkiti seorang blogger pemula. Ketika inspirasi menulis datang dan berseliweran di otak, namun kita menunggu waktu yang tepat untuk bisa menuliskannya ke dalam bentuk artikel. Waktu yang tepat pun pada akhirnya tidak kunjung ada, ide tulisanpun dirasanya sudah basi untuk ditulis, sehingga tidak menghasilkan apa-apa. Blog pun kosong tanpa artikel yang fresh dan produktivitas menulispun menurun. Percayalah, saat yang sempurna itu tidak akan pernah datang. Waktu yang paling sempurna untuk memulai menulis adalah saat ini, tidak pakai nanti-nanti.

Maka dari itu, mulai sekarang hindarilah kebiasaan menunda-nunda pekerjaan. Bukan hanya dalam hal menulis, tapi juga dalam segala hal, bahkan yang terkecil sekalipun seperti menunda-nunda bangun tidur. Ingat, waktu adalah uang, jangan disia-siakan dan dihabisakn dengan cuma menunda-nunda pekerjaan yang sebenarnya bisa dilakukan sekarang. Niscaya hidup kita akan lebih produktif dengan tidak menunda-nunda pekerjaan.

Akhir kata semoga artikel ringan ini bermanfaat bagi pembaca sekalian. Terima kasih. Salam.


0 Response to "Hindari Kebiasaan Menunda-nunda Dalam Menulis"

Post a Comment