Tentunya kita tahu bahwa salah satu faktor sebuah blog bisa dikatakan bagus adalah jika bisa menyajikan konten-konten bermanfaat dan juga selalu diperbarui, dengan jadwal dan frekuensi yang teratur pastinya. Dengan frekuensi yang terartur, bukan saja bagus dari segi perkembangan SEO blog sendiri, tapi juga bagus untuk menciptakan loyalitas dari pengunjung. Artinya seorang pengunjung baru mungkin bisa saja mengunjungi blog Anda kembali di suatu hari tertentu, karena sudah tahu bahwa di blog Anda akan ada sajian artikel yang fresh.
Selain hal di atas, tentunya masih banyak sekali efek positif yang bisa didapat jika rajin mengupdate artikel secara teratur. Blog menjadi kaya akan konten, jumlah pencarian meningkat seiring bertambahnya jumlah artikel dalam blog, alexa rank yang merangsek naik dan ramping, Yuhu... banyak banget lah pokoknya efek positif jika kita rajin update artikel di blog secara teratur.
Nah, sekarang pertanyaannya bagaimana jika blognya jarang diupdate karena beberapa alasan, malas misalkan?? Adakah efeknya? Jelas ada, apalagi buat blog yang masih baru. Yang pasti efek yang didapat adalah efek negatif, baik itu bagi blognya atau bahkan bagi si admin blog itu sendiri. Dan di antara efek negatif tersebut, ada beberapa yang menurut saya 'mengerikan' yang setidaknya saya rasakan sendiri. Apa sajakah itu? boleh disimak yang berikut ini:
1. Waktu menjadi tidak efisien
Waktu adalah elemen kehidupan yang bisa dibilang paling berharga dibanding yang lainnya. Waktu yang sudah terlewat tidak bisa balik lagi. Klasik memang pernyataannya, kita semua tahu itu pastinya. Dalam kaitannya dengan blogging, jika kita jarang mengupdate artikel karena alasan malas, tentu akan sangat membuat waktu yang kita punya menjadi tidak efisien. Misal yang harusnya dalam satu hari bisa mempublish 1 atau 2 artikel di blog, tapi karena malas, jadi tidak menghasilkan apa-apa, artikelpun tidak ada yang dipublish.2. Kredibilitas blog sedikit berkurang di mata visitor
Jika blog jarang diupdate terlebih jika dalam rentang waktu yang lama, sedikit banyaknya akan membuat si visitor atau pengunjung menjadi kurang meyakini (katakanlah begitu) terhadap kredibilitas dari blog tersebut.
3. Keduluan / ditikung blogger lain dalam eksekusi ide artikel.
Jumlah pengelola blog tentunya bukan dua atau tiga orang saja, melainkan sangat banyak jumlahnya. Di Indonesia saja mungkin mencapai ribuan orang. Dan bukan tidak mungkin antara blogger satu dan lainnya, karena satu dan lain hal memiliki ide yang sama untuk diangkat ke dalam sebuah postingan blog. Tinggal apakah idenya langsung dieksekusi oleh si blogger atau hanya ditunda-tunda saja. Jika punya ide, tapi tidak dieksekusi tentunya bisa keduluan oleh blogger lain. Orang lain dapat trafik dari artikelnya, kita gak dapat apa-apa.4. Trafik bisa saja menurun, dan Alexa rank membengkak
Kita tahu bahwa persaingan antar blog di mesin pencari sekarang ini bisa dibilang sangatlah ketat. Blog-blog baru bermunculan setiap saatnya. Dan jika blog jarang diupdate juga akan sedikitnya berpengaruh terhadap ranking alexa yang bisa saja membengkak (semakin besar nilai alexa rank, semakin jelek). Bicara soal kunjungan visitor pun bisa saja mengalami penurunan. Dan kemungkinan besar, mereka hanya akan menjadi visitor tipe "hit and run" (sekali saja masuk, setelahnya langsung lari entah ke mana tanpa balik lagi ke blog kita)
5. Semangat menulis kian loyo bahkan lenyap. (Ini yang paling mengerikan.)
Dari kesemua efek yang disebutkan sebelumnya, yang ke 5 ini menurut saya paling mengerikan. Yaitu kaitannya dengan kemampuan menulis, khususnya bagi kita yang mungkin masih pemula - tentu akan lama berkembang. Seperti kita tahu, menulis adalah sebuah skill yang harus terus dilatih setiap hari jika ingin menjadi penulis / blogger yang andal. Jika tidak atau jarang dilatih dalam jangka waktu yang lama, tentu akan membuat skill dan semangat menulis kita menjadi loyo, bahkan lenyap. Layaknya golok tajam yang cuma disimpan tanpa pernah digunakan dan diasah terus, tentunya lama-lama akan hilang ketajamannya, dan berkarat. Mengerikan, bukan.***
Nah itulah kelima efek paling mengerikan jika blog jarang diupdate karena malas, versi saya sendiri tentunya. Bagaimana? Tentu kita tidak mau kan terjangkiti kelima hal di atas, bukan. Maka dari itu, jika memang ingin serius di blogging, rajin-rajinlah mengupdate blog dengan artikel baru. Kecuali jika tujuan blogging kita cuma untuk sekadar iseng-iseng saja.Update artikel dengan frekuensi yang teratur, seperti seminggu sekali atau dua kali atau lebih bagus lagi setiap hari. Karena memang esensi dari blogging itu sendiri kan bikin artikel, bukan sekadar ngulik mendandan template sampai kinclong. Tampilan blog yang bagus tidak akan banyak membantu jika blognya masih miskin konten.
Baik, segitu saja dulu artikel tentang efek paling mengerikan jika malas mengupdate blog ini saya tulis. Tulisan sederhana ini juga saya buat sebagai cambukan buat saya pribadi untuk lebih rajin lagi dalam mengupdate artikel di blog. Kalau jarang-jarang update atau tidak pernah update konten dalam jangka waktu lama, takutnya nanti dikira blogger gadungan :)
Sekian saja. Semoga bisa diambil hikmah dan pelajarannya, khusus bagi saya dan umumnya bagi pembaca / sobat blogger sekalian. Saya sangat mengharapkan sharing pendapatnya juga dari sobat sekalian, bila ada yang mau menambahkan ataupun mengoreksi. Silakan, jangan sungkan :)
Terima kasih. - salam
0 Response to "5 Efek Paling Mengerikan Jika Malas Mengupdate Blog"
Post a Comment