Dewasa ini, membuat blog atau jurnal online bukanlah sebuah hal yang sulit. Dalam hitungan menit, seseorang bisa saja membuat sebuah blog yang bisa ia jadikan sebagai wadah untuk menuangkan tulisan berupa artikel atau hanya tulisan curhat-curhatan semata, untuk kemudian mempublikasikannya secara online.
Dalam beberapa kali klik saja, seseorang bisa membuat blog bahkan tanpa bimbingan orang lain sekalipun, karena di internet juga banyak sekali berseliweran artikel-artikel yang memberikan tutorial cara membuat blog dari yang gratis hingga yang berbayar.
Baik itu yang gratis atau yang berbayar (seperti blog wordpress selfhosted), membuat blog itu bisa dibilang sangat mudah dan tidak terlalu menguras pikiran. Karena ini hanya masalah teknis. Jika ada kendala, tentu tinggal kita cari panduannya di internet. Sesimpel itu.
Namun beda halnya dengan mengurus blog untuk ke depannya. Tentunya diperlukan keuletan agar blog bisa secara berkesinambungan diupdate dengan tulisan-tulisan artikel yang bermanfaat. Kita tahu bahwa nyawa dari sebuah blog adalah tulisan / artikel di dalamnya. Semakin banyak artikel yang dipublish, semakin bagus tentunya. Terlebih jika artikelnya banyak memberikan manfaat bagi banyak orang.
Di sinilah mungkin pentingnya sebelum membuat blog, maka kita sudah harus memiliki gambaran akan jadi seperti apa nanti blog kita jika sudah berkembang. Apa yang terbersit di benak orang-orang ketika mendengar nama blog kita? Artinya milikilah blue print / cetak birunya dulu. Dengan begitu kita bisa lebih terarah dalam membangun konten di blog kita nantinya.
Jika ide konten blog sudah ditemukan, apa itu cukup? Tentu belum sob, ini belum apa-apanya. Setelah menemukan ide konten atau tema yang akan diangkat di blog, mungkin di awal-awal kita akan merasa begitu semangat menggebu-gebu dalam menulis dan menerbitkan artikel. Namun lambat laun, akan ada saatnya kita diuji dengan rasa malas atau pun ide menulis yang menghilang begitu saja. Dan mungkin kalau tidak benar-benar niat, bisa saja tumbang saat itu juga. Sehingga blognya menjadi terbengkalai, dalam waktu lama tidak terurus dan tidak ada update tulisan yang dipublish. Akhirnya mati, blognya.
Itulah mungkin yang dimaksud, membuat blog itu mudah, namun mengurusnya yang susah. Mengurus blog itu diperlukan niat dan konsistensi tingkat tinggi.
But No Pain No Gain. Bersakit-sakit dahulu, bersenang-senang kemudian. Pepatah klasik mungkin, namun tentu akan terus berlaku dalam hal apapun, tak terkecuali dalam membangun blog dan mengurusnya. Dengan keuletan dan konsistensi, niscaya blog kita akan menjadi besar dan dikenal banyak orang, memiliki pengunjung loyal yang dengan senang hati kembali lagi dan kembali lagi mengunjungi blog kita setiap waktunya.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 Response to "Membuat Blog itu Mudah, Mengurusnya Yang Susah"
Post a Comment